Kamis, 11 Maret 2010

Tugas Kelompok "Reproduksi Naskah"

REPRODUKSI NASKAH

  • Ringkasan
Ringkasan adalah penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap di pertahankan dalam bentuknya yang singkat atau cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat.

Ciri-ciri Ringkasan:
  1. Memendekan suatu bacaan
  2. Bentuknya lebih pendek atau lebih ringkas
  3. Struktural wacananya tetap, tetapi tidak berubah sesuai dengan unsur teks bacaan
  4. Terdapat inti sari bacaan
Contoh Ringkasan:
Contoh Ringkasan novel Sang Pemimpi, pertama kali terbit pada Juli 2006, diterbitkan oleh PT.Bentang Pustaka. Dibanding Laskar Pelangi, novel ini lebih tipis, sebut saja tebalnya kurang lebih separuh dari Laskar Pelangi lebih spesifiknya separuh lebih.
  • Abstrak
Abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu.

Ciri-ciri Abstrak:
Menggambarkan atau mempersingkat suatu tulisan.

Contoh Abstrak:
Misalkan Penulisan Ilmiah

  • Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, DVD, maupun VCD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

Ciri-ciri Resensi:
  1. Untuk mengetahui perbedaan topik dan judul.
  2. Mampu menuangkan gagasan atau ide dalam karangan ilmiah.
Contoh Resensi Buku:
Judul Buku: Mistery Karibbean
Judul Asli : A.Karibbean Mistery
Pengarang : Agatha Kristi
Penerjemah: Sudarto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Cetakan : IV, September 2002
Tebal : VI+ 285 ISBN : 979-403-068-6

Kamis, 04 Maret 2010

Tugas Bahasa Indonesia

Sejarah Asal usul dan Manfaat Tempe


Penelusuran asal-usul Tempe cukup sulit karena menghadapi beberapa kendala, diantaranya karena faktor tulisan dan bahasa. Tulisan Jawa Kuno sudah hampir punah dan bahasa Jawa Kuno nyaris berubah menjadi bahasa Jawa Baru.

Dalam buku Bunga Rampai Tempe Indonesia, Mary Astuti, seorang pakar Tempe dari Universitas Gajah Mada menuliskan asal-usul kedelai dan Tempe berdasarkan hasil penelusuran dokumen yang ada. Menurutnya (dari dua buah kamus), kedelai berasal dari bahasa Tamil (India Selatan) yang berarti kacang kedelai (mung bean, soybean).

Berdasarkan catatan para pedagang Cina yang datang ke Jawa pada zaman Dinasti Sung (abad X), pulau Jawa merupakan daerah pertanian yang subur dengan hasil pertanian berupa padi, rami, dan polong-polongan, tetapi tidak terdapat gandum (Groenevelt, 1960). Para pedagang Cina yang berdagang dengan orang Jawa memberikan informasi (sekitar abad XXI) bahwa barang-barang dagangan dari Jawa adalah kapuk, buah pinang, pala, fuli, cengke, gambir, nangka, dan pisang. Sebaliknya, dari Cina diimpor boraks, sutera, dan aluminium. Kedelai tidak disebutkan dalam daftar komoditas impor Cina tersebut, suatu bukti bahwa kedelai belum diperhatikan dan dibudidayakan di negeri Cina.

Mary Astuti menulis bahwa dalam pustaka Serat Sri Tanjung (sekitar abad XII dan XIII) yang bercerita mengenai Dewi Sri Tanjung, terselip kata kedelai yang ditulis sebagai kadele. Salah satu baitnya menggambarkan jenis tanaman di Sidapaksa yang mengandung kata kedelai, kacang wilis, dan kacang luhur.

Kata kedelai tidak hanya ditemui dalam Serat Sri tanjung, tetapi juga dalam Serat Centhini. Oleh penulisnya, Serat Centhini disebut Suluk Tambangraras. Pada Serat Centhini, kata kedelai terdapat pada jilid II, sedangkan kata Tempe terdapat pada jilid III. Serat Centhini jilid III tersebut menggambarkan perjalanan Mas Cebolang dari Candi Prambanan menuju Pajang dan mampir di Tembayat, Kabupaten Klaten. Di sana, Pangeran Bayat dijamu dengan lauk-pauk seadaanya, termasuk Tempe

Dalam The Book of Tempeh Dr. Sastroamijoyo memperkirakan bahwa Tempe sudah ada lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Saat itu bangsa Cina membuat makanan dari kedelai yang hampir mirip Tempe, yaitu koji (sejenis kecap). Makanan tersebut terbuat dari kacang kedelai matang yang diinokulasi dengan Aspergillus oryzae. Metode inokulasi ini kemudian dibawa para pedagang Cina ke Pulau Jawa dan dimodifikasi agar sesuai dengan selera orang Jawa. Modifikasi dilakukan dengan mengganti Aspergillus oryzae dengan Rhizopus yang sesuai dengan iklim Jawa.

Pada zaman Jawa kuno, terdapat makanan yang dibuat dari sagu, disebut tumpi (Zoetmulder, 1982). Oleh sebab Tempe juga berwarna putih dan penampakannya mirip tumpi maka makanan olahan kedelai ini disebut Tempe.

Penemuan-penemuan tersebut sudah merupakan bukti yang cukup untuk memastikan bahwa Tempe berasal dari Jawa. Tempe merupakan ciptaan dan menjadi budaya orang Jawa. Penyebaran Tempe saat ini sudah berkembang di seluruh tanah air dan tidak terlepas dari ciri-ciri dan budaya Jawa itu sendiri.

Tugas Bahasa Indonesia

Pelajaran Paling Berharga Buat Kami

Berawal dari acara tahun baru yang berada di lokasi rumah teman kami yang bernama Joko. Disana kami yang beranggotakan 11 orang ingin mengadakan acara bakar-bakar ayam yang turut disertakan dengan acara kembang api.

Tepat jam 23.00 acara pun kami mulai dengan membakar ayam terlebih dahulu. Disana kami sangat senang, bercanda-canda, tertawa terbahak-bahak dan hingga pada akhirnya ayam pun sudah selesai dibakarnya dan siap untuk disajikan.

Tanpa kami sadari, jam pun sudah menunjukan pukul 24.00 dan acara tahun baru pun akan segera kami laksanakan dengan menyantap hidangan yang telah kami persiapkan terlebih dahulu, yaitu ayam bakar yang disertai kembang api. Suasana disana sangat menyenangkan karena diselingi dengan canda tawa dan saling menjaili satu sama lainnya.

Setelah acara makan-makan berlangsung, kami mendengar suara yang aneh dari kejauhan. Dan ternyata ada teman kami yang sedang menangis yang bernama Poni. Dari situ kami sudah merasa aneh karena dia sangat merasa ketakutan melihat kami semua. Ketika kami bertanya, “Pon lo gpp..?”, tiba-tiba dia jatuh pingsan dan segera kami bawa masuk dia ke dalam rumah Joko. Setelah Poni sadar, kami pun bertanya kepada dia dan tiba-tiba dia kembali menangis yang disertai dengan teriakan yang histeris. Disitu kecurigaan kami semakin kuat dan ternyata benar kalau Poni kerasukan makhluk halus.

Situasi pun berubah manjadi tegang ketika kami mengetahui bahwa teman kami yang bernama Poni kerasukan makhluk halus. Disana kami berkumpul ikut serta membacakan doa agar teman kami dapat segera sadar dan kembali pulih seperti biasanya.

Pada akhirnya Poni pun kembali sadar dan jam pun telah menunjukan pukul 5. Kami semua pulang kerumah masing-masing dengan tenang. Namun keesokan harinya, kami mendapat kabar dari teman kami Joko yang berstatuskan pacarnya Poni, katanya Poni kembali kerasukan lagi setelah sampai dirumah. Kami semua bingung dan akhirnya berkumpul kembali untuk membawa Poni ke orang pintar. Disana kami ditanya dengan berbagai macam pertanyaan dan salah satunya ia berkata, kami semua mengganggu atau mengusik penunggu yang ada dibelakang rumah Joko karena kami membuat suatu kegaduhan. Rasa bingung kami semakin bertambah, dan ternyata selidik demi selidik dibelakang rumah Joko masih ada rawa-rawa dan kuburan yang masih aktif. Kami kaget, dan akhirnya kami diminta langsung oleh orang pintar itu untuk minta maaf kedalam kuburan itu. Setelah minta maaf masalah pun selesai dan kami kembali hidup tenang.

Dari situlah awal pelajaran paling berharga buat kami. Kami menyadarinya kalau kami salah dalam membuat suatu kegiatan tanpa adanya izin atau pamit terlebih dahulu. Jangan pernah anggap masalah kecil itu sepele, karna dari situ masalah akan bisa menjadi besar.

Tugas Bahasa Indonesia

Pengintaian yang gagal


Pada suatu hari, dimana saya Rohim yang ingin mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman saya, timbul suatu kecurigaan terhadap teman saya yang bernama Yuli. Saat kita bercanda-canda, saya merasa ada suatu hal aneh yang sedang Yuli tutup-tutupi dan teman-teman yang lain pun ikut merasa curiga.

Keesokan harinya, dimana saya sedang berkumpul dengan teman-teman dan ingin membuat suatu rencana mengunjungi masing-masing rumah teman kami satu persatu, Yuli teman saya tidak setuju. Menurut dia seminggu kedepan rumah dia rame dan orang tuanya pun galak. Disitu rasa curiga kami semakin besar karena merasa ada yang sedang ia tutup-tutupi. Kita semua bersahabat sudah lama, tetapi kenapa hanya Yuli yang selalu tertutup terhadap kita. Disitulah timbul rasa ingin mengetahui yang teramat besar sehingga kami semua berfikir untuk mengintai Yuli.

Seminggu kemudian, saat kita semua sedang menjalani adanya perkuliahan. Kami semua sebelumnya sudah merencanakan suatu pengintaian. Sepulangnya Yuli nanti, saya dan teman saya akan mengikuti dia hingga sampai dirumah. Dan ternyata dia pulang bersama teman saya Dini dengan mengendarai motor. Dari situ saya dan teman saya terus mengikuti dia dan hingga pada akhirnya dia belok kearah Mall. Saya dan teman saya bingung, masa iya kita harus mengikuti dia sampai masuk Mall. Akhirnya kita berfikir untuk menunggu mereka dilampu merah dekat Mall. Disitu kami menunggu kurang lebih ada 15 menit. Tiba-tiba mereka lewat dan kami lanjutkan pengintaian kami. Kami terus mengikuti mereka dan hingga akhirnya sampai masuk keperumahan. Ternyata si Yuli berhenti turun didekat gang. Disitu kami masih terus mengikuti Yuli dan hingga akhirnya setelah belokan kedua, kami kehilangan jejak dia. kami berfikir, apa mungkin kita ketahuan! Kok tiba-tiba dia nggak ada! Dari situ kami terus berfikir, jangan-jangan pas dilampu merah tadi dia sudah sadar kalau kami mengikutinya. Akhirnya pengintaian pun diberhentikan dan kami pulang kerumah kami masing-masing.

Setelah sesampainya dirumah, saya mendapat kabar dari teman saya yang bernama Vani, Katanya si Yuli tahu kalau saya dan Juki tadi mengikutinya. Vani tahu itu semua dari status facebook Yuli yang bertuliskan, “kalau mau jadi detektif yang professional dikit donk”. Disitu saya langsung malu dan takut, kalau nanti si Yuli jadi menjauh karena saya dan teman-teman ingin mengetahui kehidupan dia yang lebih jauh. Dan akhirnya, keesokan harinya kami semua ingin menjelaskan secara langsung kenapa kami ingin mengintai dia. itu dikarenakan sifat dia yang sangat tertutup terhadap para sahabatnya. Bersahabat 3 tahun tetapi kita sama sekali tidak mengetahui perjalanan hidup dia seperti apa. Dan endingnya, kita semua masih bersahabat seperti biasanya dengan lebih terbuka satu sama lainnya.